Jumat, 09 November 2018

Investasi Energi di Tahun Politik

Tahun Politik dan apa dampak lebih lanjut dengan berbagai hal yang lain? Ini adalah pertanyaan yang ditanyakan oleh ribuan orang terkait adanya kebijakan yang bersifat populis di tahun politik. Selain kebijakan ekonomi, dampak yang bisa terlihat yakni investasi di sektor energi. Iklim dari investasi ini benar-benar mengalami pergeseran selama tahun politik. Jika ditarik ke belakang, investasi sektor energi terus alami penurunan. Tahun 2014, investasi sektor energi bisa mencapai US$ 33,5 miliar. Setahun berikutnya turun US$ 32,3 miliar. Lalu, tahun 2016 hanya US$ 29,7 miliar. Sedangkan tahun 2017 hanya US$ 27,5 miliar.

Tahun Politik
Tahun Politik
Group Chief Economist BP Global Spencer Dale mengatakan yang paling penting bagi Indonesia adalah menjaga kestabilan demokrasi. Itu adalah kunci utama yang dimiliki Indonesia untuk menarik investasi. Apalagi, investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas) sifatnya jangka panjang. “Mereka berpikir bukan tentang tahun depan atau dua tahun, tapi 20 atau 30 tahun mendatang,” ujar dia.

Sementara itu, selama semester I tahun 2018, realisasi investasi mencapai US$ 9,4 miliar. Perinciannya, sektor energi baru terbarukan US$ 0,75 miliar, mineral dan batu bara US$ 0,79 miliar, ketenagalistrikan US$ 2,83 milar; minyak dan gas bumi (migas) US$ 5,11 miliar.

Jadi, apakah iklim investasi energi ini mengalami pergeseran karena terjadi di tahun politik? Tentu saja perlu dilihat lebih jauh dampaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar