Neraca Dagang Oktober mengalami defisit yang lumayan tinggi dengan nilai mencapai US$1,82 miliar. Dan ini merupakan angka terbesar kedua selama 2018 yang membuktikan bahwa sektor ini perlu benar-benar diwaspadai oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan. Defisit neraca ini ditengarai karena defisit impor migas yang tinggi.
|
Neraca Dagang Oktober |
Pada impor migas, kenaikan tertinggi dicatat oleh kenaikan impor hasil minyak sebesar 30,46% yang diikuti impor minyak mentah 23,72%,, dan gas melonjak 18,28%. Sedangkana pada nonmigas, kenaikan tertinggi dipimpin oleh impor bahan baku penolong sebesar 22,59% menjadi US$ 13,37 miliar diikuti impor barang modal meningkat 15,57% menjadi US$ 2,75 miliar dan impor barang konsumsi 13,28% menjadi US% 1,50 miliar.
Adapun dari sisi komoditas impor non migas, peningkatan impor terbesar dicatat oleh impor komoditas mesin dan pesawat mekanik naik US$ 363,2 juta, besi dan baja naik US$ 328,5 juta, dan mesin atau peralatan listrik naik US$ 312,3 juta. Peningkatan impor terbesar berasal dari Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan.